Emang perlu ya bootcamp buat jadi programmer?, gimana dengan kuliah IT? mending kuliah atau bootcamp?
“Belajar coding 3 bulan langsung kerja jadi software developer!”
— literally every ad ever.
Dalam 2 tahun terakhir, atau bahkan 3 tahun, aku seringkali ngeliat iklan-iklan bootcamp dimana-mana kayak Bootcamp Data Analyst, Bootcamp Full-stack Developer, Bootcamp Web3 Developer, you name it. dan setiap kali kamu liat iklannya, keliatannya sangat menjanjikan dan testimonialnya bombastis, wkwk; Alumninya kerja di perusahaan besar, macem-macem lah.
Ada beberapa kesamaan terkait apa yang biasanya mereka jual atau tuliskan di iklan, yaitu:
Tapi pertanyaannya: apakah realitanya memang begitu?
Iya, pasti ada. Tapi yang kamu liat itu cuma highlight reel-nya. Yang nggak keliatan tuh yang gagal, yang burnout, atau yang bingung karena setelah lulus bootcamp malah ngerasa nggak bisa ngapa-ngapain. Namanya juga marketing, masa iya ada bootcamp yang iklannya jujur bilang:
“Dari 50 peserta, cuma 5 yang akhirnya dapet kerja tetap”? 😭
Aku sendiri pernah bootcamp, dan selama aku bootcamp ada sekitar 11-12 orang juga yang ikut bootcamp di situ. 11-12 orang ini kriterianya adalah orang yang dulunya pernah belajar di situ dan jadi mentor atau orang yang baru mendaftar dan jadi teman seangkatan. Background orang yang mendaftar juga macem-macem, ada yang dari jurusan IT, ada yang udah kerja, kerjanya di IT pulak (cuman udah boomer aja), atau yang mulai dari 0. Singkatnya, dari 11-12 orang itu yang akhirnya kerja sesuai dengan apa yang diiklankan sama bootcampnya itu hanya 3-4 orang, 2 programming 2 desain (kalo ngga salah inget bro). Dan menariknya, dua yang di programming bukan orang yang mulai dari nol.
Artinya, yang benar-benar berhasil itu bukan karena bootcamp-nya aja, tapi karena mereka udah punya dasar atau arah sendiri. Bootcamp cuma jadi alat bantu, bukan pintu ajaib.
Nggak juga. Bootcamp bukan hal jahat, tapi juga bukan obat mujarab. Dia bisa jadi jalan cepat kalau kamu tahu mau ke mana, tapi bakal jadi jalan buntu kalau kamu cuma ikut-ikutan tren.
Masalahnya, banyak orang masuk bootcamp dengan harapan tinggi, tapi keluar dengan bingung, karena ternyata, belajar coding itu bukan soal “ikut kelas”, tapi soal proses panjang dan konsistensi.
Masih jadi hal umum soal mindset mencapai sesuatu dengan instan, terutama di Indonesia, mindset kayak gini tuh harus diubah, ngga ada cara cepet buat dapetin sesuatu kecuali judi, wkwk.
Selama mindset kayak gini masih ada, jangan salah kalo ternyata banyak orang-orang yang akhirnya merasa "tertipu" setelah ikutan bootcamp dan nggak dapetin hasil yang diharapkan.
Sesuatu yang kamu dapetin secara instan,
bakal cepet hilang juga secara instan.
Tapi ngga melulu juga soal mindset, ada yang lebih ngeri lagi, yaitu ketika kamu coba daftar bootcamp, tapi kamu ngga dapetin seperti apa yang bootcamp itu iklanin. Kalo gini sih emang bootcampnya problematik.
Jadi, selain ekspektasi yang harus diatur, kita juga harus pinter-pinter cari bootcamp atau tempat belajar yang bener.
Aku juga pernah bertanya hal yang sama, mending kuliah atau bootcamp?, Apakah kuliah lebih baik daripada bootcamp?. Menariknya, jawabannya tidak selalu 'Iya'.
Tapi, kuliah adalah pilihan yang lebih aman kalo kamu:
maka kuliah bisa jadi opsi yang lebih aman dan stabil.
Soalnya, kuliah ngasih kamu waktu buat explore lebih luas, bukan cuma “belajar coding,” tapi juga cara mikir, public speaking, kerja tim, koneksi dan hal-hal lain yang mungkin ngga kamu dapetin di bootcamp.
Setelah yapping panjang lebar soal bootcamp dan kuliah, coba kita bandingkan secara umum dan kasih tips terkait bootcamp ataupun kuliah supaya kamu punya gambaran dan lebih realistis dalam memandang 2 hal tersebut.
Disclaimer: Tips ini berdasarkan pengalaman pribadi, bisa jadi salah ataupun kurang relevan. Jadi ambil yang cocok aja, sisanya skip gapapa.
Sebelum buru-buru masuk bootcamp saranku manfaatin tutorial gratis yang ada, di Youtube ada banyak banget, mulai dari basic sampai yang advanced. Kalo kamu butuh sesuatu yang lebih, kamu bisa manfaatin join membership pada channel yang menurut kamu bagus dan terjangkau, menurutku itu lebih worth it dibandingkan dengan harga-harga bootcamp yang ada saat ini.
Make your hands dirty, Ngoding itu bukan cuman nonton video tutorial terus berharap tiba-tiba jago, tapi butuh latihan supaya terbiasa buat pake snytaxnya, debuggingnya dan problem solvingnya. Kalo cuman nonton dan berharap jago itu sama saja kayak kamu suka cewek. Tapi bukannya berusaha deketin, kamu cuma berharap dia sadar sendiri kalau kamu suka dia. (nggak bakal sadar, bro 😭).
Aku saranin buat belajar pake pendekatan Project-Based Learning. Buat tujuan awal kenapa kamu memilih belajar itu, pilih project yang gampang dan realistis aja dulu. Apalagi dengan adanya AI, kalo kamu jago buat manfaatinnya, seharusnya itu bisa bikin 10x lebih efektif dan produktif dibanding tanpa AI. Ngga perlu malu buat ngoding pake AI, toh semua orang sekarang juga gitu, yang penting pahamin konsep dan cara kerjanya. Pastikan kamu beneran paham, bukan cuman 'Copas dari hasil generate AI'. (Aiihh)
Sampai di titik ini, banyak orang bakal nyangkut di dua hal: tutorial hell (nonton terus tanpa praktik) atau impostor syndrome (ngerasa nggak cukup jago padahal udah bisa).
Dan percaya deh, ini normal banget. Semua orang pernah di fase itu. Terus cara keluarnya gimana?
Coba buka platform kayak LinkedIn, Jobstreet, atau Upwork. Cari posisi yang kamu pengen, baca requirement-nya. Kalau kamu ngerasa udah cocok sekitar 70–80%,
itu tandanya kamu udah cukup siap buat apply kerja. Jangan tunggu “sempurna”, karena yang sempurna nggak akan mulai.
Contoh:
Let's say skill set yang kamu punya adalah React/NextJs, Express, Typescript, Python, Docker, Redis, PosgreSQL dan AWS. Katakanlah skill mu terkait Redis dan AWS adalah skill dengan level dasar,
dan ini adalah job post yang kamu temukan secara online.


Nah, dari lowongan di atas, dengan skill kamu saat ini seharusnya kamu sudah bisa mengirimkan lamaran untuk lowongan-lowongan tersebut. Kamu ngga perlu paham-paham banget soal Go, RabbitMQ, Kafka, NestJs, dsb.
Kalo kamu ngerasa masih ngga PD dan kesusahan buat dapetin kerja, di sini aku rasa adalah waktu yang tepat buat kamu untuk daftar bootcamp. Tapi, soal cara atau tips buat dapetin job remote mungkin akan kita bahas di artikel lain.
Aku saranin buat pahamin 1 framework frontend, 1 framework backend, 1 Database SQL & No-SQL, Docker, 1 Cloud (AWS, GCP, Azure, DigitalOcean, etc.)
Ngga perlu jago-jago banget, at least kamu udah pernah cobain service-service yang sering dipakai e.g EC2 (AWS), S3 (AWS), Lambda (AWS), etc.
Sekarang ngomongin kuliah.
Di jurusan kayak Informatika atau Ilmu Komputer, kamu bakal ketemu hal-hal kayak:
Emang kadang teori-nya terlalu banyak, dan dosen suka kasih tugas aneh-aneh (trust me, I’ve been there).
Tapi bagian ini penting, karena bikin kamu ngerti fondasi dari semua framework dan tools modern yang kamu pakai nanti.
Framework bisa ganti, bahasa pemrograman bisa ganti,
tapi konsep dasar nggak akan berubah.
Kelebihan kuliah lainnya, kamu punya waktu untuk eksplor dan gagal. Kamu bisa ikut organisasi, lomba, riset, atau proyek dosen, semuanya bisa jadi batu loncatan buat kariermu nanti. Dan yang paling underrated: networking. Temen kuliahmu sekarang bisa jadi CTO, co-founder, atau orang HR yang nanti nerima lamaranmu.
Tapi ya, kuliah juga bukan jalan ninja paling efisien kalau kamu cuma pengen cepat kerja. Empat tahun itu lama, dan nggak semua kampus ngajarin hal yang relevan dengan industri. Aku udah kerja sebelum masuk kuliah, dan aku ngerasain juga gimana gap kebutuhan industri dengan apa yang diajarkan kampus. Nah, internship atau PKL bisa jadi jalan tengah untuk mengatasi gap tadi, jadi pastikan untuk ambil kesempatan magang sebisa mungkin. Kalo bisa, magang di luar negri juga.
Kalau kamu udah punya arah jelas dan kuat di bidang programming, kadang nggak kuliah pun bisa survive, asal kamu bener-bener belajar dan punya portfolio.
Menurutku, lebih baik belajar ngoding sebelum masuk kuliah. Dari pengalamanku sendiri 4 semester awal ngga ada hal yang baru dari apa yang aku pelajarin secara otodidak (rasanya sia-sia bayar kuliah lah, demm). Dengan kamu bisa ngoding, 90% waktumu di kampus itu nganggur, jadi kamu bisa manfaatin sambil ikut lomba, internship, dan eksplorasi.
Kalo kuliah mu offline (tatap muka), saranku jangan malu-malu buat nawarin diri ke dosen, emang bakalan disuruh bantu-bantuin secara free, tapi inget dulu, yang kamu bangun adalah legacy. Cari pengalaman dulu yang banyak, gedein value mu dulu. Juga jangan sombong, karena masih ada banyak orang yang 10x lebih jago dari kamu.
Jawaban jujurnya: nggak ada jalan tunggal buat jadi programmer. Bootcamp, kuliah, atau belajar otodidak semuanya cuma alat. Yang nentuin hasil akhirnya tetep kamu sendiri.
Kalau kamu tipe yang butuh struktur, dorongan, dan belajar cepat lewat praktik, bootcamp bisa cocok asal kamu riset dulu dan tahu ekspektasimu. Tapi kalau kamu pengen fondasi kuat, pengen paham konsep, dan masih punya waktu + sumber daya, kuliah bisa jadi pilihan yang lebih stabil buat jangka panjang.
Tapi di luar itu semua, yang paling penting bukan di mana kamu belajar,
tapi gimana kamu belajar.
Ngoding itu bukan soal ikut tren, tapi soal curiosity, consistency, resilience dan adaptability.
Teknologi berubah cepat banget. Yang bikin kamu tetap relevan bukan karena kamu “pintar”, tapi karena kamu nggak berhenti belajar.
Bootcamp bisa bantu kamu mulai. Kuliah bisa bantu kamu paham.
Tapi yang bikin kamu bertahan di dunia IT adalah kemampuan buat terus beradaptasi dan improve.
Kalau kamu lagi mulai dari nol dan pengen belajar dengan biaya sangat minim, ini beberapa resource yang bener-bener worth it dan bisa kamu explore sekarang juga:
CS50 – Harvard University
Kursus gratis paling populer untuk pemula. Ngajarin dasar Computer Science dari nol, malah lebih lengkap dari apa yang diajarin di kampus (ku), wkwk.
The Odin Project
Belajar full-stack web development gratis. Project-based dan lengkap dari HTML, Node.js sampe Ruby.
freeCodeCamp
Platform interaktif buat belajar coding langsung di browser, plus sertifikasi gratis. Youtube-nya juga ngga kalah lengkap, videonya bisa berhari-hari durasinya.
roadmap.sh
Peta belajar visual yang nunjukin urutan skill apa aja yang perlu kamu kuasai buat tiap role (frontend, backend, devops, dsb).
MDN Web Docs
Dokumentasi web development paling lengkap, wajib bookmark buat siapapun yang belajar JavaScript, CSS, dan HTML.
Kaggle Learn
Kalau kamu tertarik ke data atau AI, ini tempat yang bagus buat mulai. Banyak notebook interaktif dan project real.
Channel buat naik ke level advanced Kalo kamu udah sering bikin project dan ingin naik level, kamu bisa coba buka channel-channel ini:
Beberapa contohnya:
Akhir kata, kamu nggak butuh bootcamp atau kuliah buat jadi programmer.
Kamu cuma butuh rasa penasaran yang nggak pernah padam.
— wer rastet der rostet